KPU Terus Sosialisasi ke Kelompok Disabilitas
TEMPO.CO, Madiun - Sebanyak 25 relawan demokrasi yang dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggenjot sosialisasi tahapan pemilihan umum legislatif (pileg). Hingga delapan hari menjelang pemungutan suara, mereka masih menyampaikan informasi tata cara pencoblosan. "Yang kami prioritaskan adalah pemilih penyandang disabilitas, terutama tunanetra," kata Siti Latifah, salah seorang relawan demokrasi, Selasa, 1 April 2014.
Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih penyandang disabilitas ada 2.026. Rinciannya, penyandang tunanetra 151 orang, tunadaksa 1.206 orang, tunarungu 269 orang, tunawicara 55 orang, tunagrahita 150 orang, dan penyandang cacat lainnya 195 orang.
Menurut dia, sosialisasi kepada ribuan pemilih penyandang disabilitas itu dijalankan di sekolah luar biasa ataupun kelompok sosial. Upaya tersebut diharapkan agar hak pemilih yang memiliki keterbasan fisik tetap tersalurkan saat pelaksanaan pemilu legislatif 9 April mendatang. "Kami mendorong para penyandang disabilitas pergi ke TPS, sebab kelompok ini rawan tidak menyalurkan hak pilihnya," ujar Siti.
Komisioner Divisi Logistik KPU Madiun, Suharjono, mengatakan untuk mengakomodasi hak pilih penyandang disabilitas, khusus tunanetra, sudah disediakan 1.630 template. Jumlah template untuk membantu pencoblosan itu sesuai dengan tempat pemungutan suara yang tersebar di 15 wilayah kecamatan. "Setiap TPS, satu template. Untuk membantu pencoblosan juga disediakan pendamping pemilih," katanya.
Menurut dia, template yang tersedia hanya untuk surat suara Dewan Perwakilan Daerah. Sedangkan untuk surat suara Dewan Perwakilan Rakyat pusat dan daerah tidak tersedia karena ada kesulitan teknis dalam pembuatannya. "Mungkin jumlah caleg untuk DPR pusat, provinsi, dan kabupaten terlalu banyak," ujarnya.
Sumber: pemilu.tempo.co
Bagikan:
Telah dilihat 9,457 kali